Dukung KTT G20, Aktivis Sosial NTB Siap Sukseskan Penyelenggaraan

Mataram NTB, - Aktivis Sosial NTB siap mendukung dan menyukseskan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, pada 15-16 November 2022 mendatang.

Aktivis Sosial  NTB, Eko Saputra mengatakan bahwa kegiatan itu merupakan suatu momentum bagi Indonesia yang terpilih sebagai tuan rumah Konferensi Tinggkat Tinggi G20. Konferensi yang bertemakan "Sembuh Bersama, Sembuh Lebih Kuat"  yang dimana Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

Baca juga: Risk Management: Resiko Pembiayaan yang Terintegrasi dengan Bank dan Fintech

"Kita patut mendukung langkah pemerintah dalam  proses pemulihan ekonomi. Sebab,   di konfetensi G20 dimana pertemuan ini di ikuti langsung oleh berbagai kepala negara yang akan membahas krisis keuangan Global", kata Eko, . Selasa (9/11/2022).

Eko Saputra yang juga tercatat sebagai mahasiswa pascasarjan program magister ekonomi di  UIN Mataram ini juga menagatakan, bahwa langkah tersebut di upayakan pemerintah untuk bagaimana mencegah krisis dunia yang di prediksi oleh IMF akan jatuh pada tahun 2023. Oleh karena itu, kata Eko Indonesia punya kesempatan sebagai tuan rumah harus diapresiasi. Sebab dari situ lah, dapat disalurkan kendala dan konsep untuk bangkit dan pulih bersama.

Baca juga: Apresiasi Pengabdian Kader, FA KMHDI Beri Beasiswa Pendidikan saat Rakornas XV KMHDI

"Saya apresiasi, Indonesia tuan rumah G20. Sebab G20 bukan saja membahas tentang isu keuangan saja, tetapi juga berperan dalam isu internasional lainnya, termasuk perdagangan, iklim, dan pembangunan", paparnya.

Sehinga konferensi G20, tambahnya, sebagai langkah awal pemerintah menyusun gagasan untuk ditawarkan ke dunia dalam hal pemulihan ekonomi.

Baca juga: Gandeng Berbagai Pihak, Bea Cukai Kediri Gelar Sosialisasi Cukai di Jombang dan Nganjuk

"Jika kita ingin maju, maka mulailah dari sekarang. Sebab langkah kedepan dibutuhkan ketahanan yang kuat dari berbagai sektor melalui penyusunan konsep. agar nantinya kita tidak masuk dalam keadaan gelap (Resesi)", tutupnya.(Adb)