Mataram NTB - Kembali gerbang Gedung DPRD NTB di dobrak oleh ribuan massa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam rangka aksi unjuk rasa sebagai dampak atas keputusan pemerintah menaikan harga BBM pada awal September lalu (06/09).
Sekitar 1000 mahasiswa NTB turut bersemangat menyuarakan aspirasi masyarakat menolak keputusan pemerintah tersebut. Mereka berharap melalui aksi unjuk rasa tersebut pemerintah melalui DPRD NTB sebagai jembatan penyalur aspirasi masyarakat di daerah akan memperjuangkan agar bagaimana BBM akan segera diturunkan kembali.
Massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Bersatu ini terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai perguruan tinggi di NTB seperti BEM Unram dari berbagai fakultas, Undigma, UMM, Bumigora, STTL Mataram, serta dari mahasiswa berbagai kampus lainnya dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Rakyat NTB Menggugat.
Berdasarkan pantauan media ini, Demo yang dimulai sekita pukul 10:00 wita dengan penyampaian aspirasi oleh masing-masing ketua lembaga yang isinya meminta Ketua DPRD NTB untuk menerima seluruh ketua lembaga mahasiswa ber dialok didalam gedung DPRD.
Tepat usai Shalat Dhuhur, ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaedah menemui massa aksi di depan gebang kantor DPRD NTB.
Dialog dengan ibu Ketua akhirnya berlangsung yang diikuti oleh seluruh ketua lembaga dari masing-masing kelompok yang berdemonstrasi.
Setelah salah seorang ketua lembaga menyampaikan keinginannya untuk berdialog di dalam gedung, namun di tanggapi oleh ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaedah.
Baca juga:
Sopper KSB Putuskan Mundur dari LSM Amanat
|
"Selaku ketua DPRD NTB dan atas nama lembaga dengan 65 anggota memberikan mandat kepada saya untuk tidak bisa menerima pengunjuk rasa siapapun kedalam gedung DPRD NTB, "tegas Isvie.
Atas penyampaian itulah masa aksi merasa tidak dihargai maka korlap memutuskan untuk menerobos masuk secara paksa . Proses itupun menimbulkan kegaduhan dimana pasukan pengamanan tetap menjaga dan menghalau pendemo untuk masuk ke gedung DPRD NTB. Akibatnya terjadi aksi saling dorong dan lemparan dari peserta demo kepada para polisi yang menghalau.
Merasa tidak kuat menerobos pintu utama (tengah) gedung DPRD NTB, massa balik arah menyerbu pintu gerbang paling Utara yang juga di jaga ketat oleh polisi dan pasukan Brimob. Aksi terus berjalan sambil menyampaikan orasi dari seluruh ketua lembaga mahasiswa secara bergantian, sedangkan aksi saling dorongpun semakin panas, hingga menimbulkan korban dari peserta demo luka di bagian tangan akibat saling dorong dengan tameng polisi.
Melihat itu, massa aksi terus memanas, pasukanpun dilapis oleh regu Brimob. Karena di khawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, oleh komandan lapangan pengamanan memerintahkan kepada regu Water Canon untuk menghalau massa dengan menyemprot air.
Terlihatassa aksi sebagian terutama massa yang perempuan lari terbirit-birit untuk menghindari penyemprotan air yang dilakukan regu pengamanan polisi, namun sebagian terima mahasiswa yang laki tetap bertahan ditempat meski dengan basah kuyup akibat tersiram water Canon.
Hingga berita ini diturunkan dan pada pukul 13:50 wita, aksi unjuk rasa dari berbagai elemen mahasiswa di NTB masih berlangsung hangat.(Adb)