Mataram NTB - Pemberian bantuan kepada masyarakat yang diluncurkan pemerintah pusat melalui Bantuan Tunai Pedagang Kakilima, Warung dan Nelayan (BTPKLWN) sebagai kompensasi kepada masyarakat akibat penyebaran Covid-19 dengan pemberlakuan PPKM.
Salah satu yang ditunjuk pemerintah untuk mendata dan menyalurkan BTPKLWN kepada masyarakat yang berhak menerima adalah TNI.
Di Provinsi NTB sendiri ada 4 Kabupaten yang pendataan serta penyalurannya di lakukan oleh Korem 162/WB yaitu kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Timur dan Kota Bima.
Penjelasan tersebut disampaikan Komandan Korem 162/WB Brigjen TNI Lalu Rudi Irham Srigede, S.T. saat mengunjungi salah satu lokasi penyaluran BTPKLWN di kecamatan Gunungsari kabupaten, Kabupaten Lombok Barat, Selasa (19/04).
Didampingi Dandim 1606/Mataram Arm. Arif Gunawan dan Kepala Penerangan Korem Mayor inf.Inf. Asep Okinawa Muaz, kala itu, Danrem menyampaikan bahwa bantuan tunai ini diberikan langsung kepada masyarakat Pedagang kakilima, Warung dan Nelayan dari pemerintah pusat.
Sementara yang pendistribusiannya melaui TNI dalam hal ini Korem 162/WB adalah Lombok barat sebanyak 20 ribu, Lombok Utara 14 ribu, Lombok timur 20 ribu serta Kabupaten Bima 15 ribu sehingga berjumlah 69 ribu warga NTB yang di distribusikan melalui TNI jajaran Korem 162/WB dengan nilai 600 ribu per warga.
Baca juga:
Wakapolres Lombok Utara Pimpin Binrohtal
|
Lanjutnya, penyaluran hari ini sudah masuk ke hari yang ke 8 dan sampai hari ini data yang diperoleh untuk Kabupaten Lombok barat dan lombok utara penyalurannya sudah mencapi 80 persen. Sementara Lombok timur sudah mencapai 77 persen dan untuk di Kabupaten Bima telah mencapai 40 perse.
"Kami telah memberikan penekanan agar penyaluran ini harus bisa selesai 100 persen paling lambat 26 April mendatang, agar masyarakat penerima bisa memamfaatkan untuk kebutuhan Hari Raya Idul Fitri 1443 H, "jelas Rudy.
Disampaikan Danrem, bahwa penerima BTPKLWN tahun ini tidak boleh diberikan kepada yang telah menerima tahun lalu. Sesuai hasil pendataan yang dilakukan melalui Bhabinsa bekerja sama dengan petugas Desa yang paling bawah (RT) untuk mendata penerima dan harus melihat siapa dan alamat penerima.
"Bantuan ini memang diperuntukan kepada pedagang kakilima, warung dan nelayan yang belum pernah menerima bantuan jenis apapun dari pemerintah pusat. Karena saat datanya dimasukan kedalam sistem aplikasi yang diberikan kepada kami, warga yang sudah pernah merima maka akan ditolak oleh sistem, "papar Dandim.
Dalam proses penyalurannya Danrem melimpahkan ke Kodim masing-masing agar bagaimana pendistribusian atau penyaluran ini tidak mempersulit masyarakat penerima.
"Intinya bagaimana penyalurannya tidak membuat penerima sulit, bila jarak sebagian besar penerima dengan Dandim terlalu jauh, maka lakukanlah penyalurannya melaui Koramil, seperti yang disaksikan saat ini, "paparnya.
Saat wartawan media ini menanyakan kendala yang dialami selama pendistribusian, menurut Rudy, ada beberapa kendala yang dihadapi selama proses ini, seperti ada yang sudah dipanggil, tetapi belum datang, kemudian jaringan internet yang terkadang blank sport di tempat penyaluran, sehingga pengerjaan tertunda hingga jaringan normal, atau data tersebut harus dibawa ke kantor dan datanya disusul belakangan. Namun sejauh ini masih dapat diatasi dengan baik.
"Data yang kami masukan dalam aplikasi yang diberikan tersebut langsung ngelink dengan mabes TNI, sehingga langsung dapat terbaca di pusat, "pungkasnya.
Salah satu penerima yang sempat diwawancarai media ini Sahrudin seorang Nelayan warga Desa Kongo kecamatan Gunungsari mengatakan sangat terbantu dengan program pemerintah seperti ini.
"Saya sampaikan terimah kasih kepada TNI selaku petugas yang menyalurkan bantuan ini. Saya sangat terbantu dengan Dana tunai bantuan ini. Semoga TNI selalu Jaya dan Sukses, "tutup Sahrudin.(Adbravo)