Mataram NTB - Dalam rangka menciptakan Kondusifitas di tengah masyarakat, Korem 162/WB mengadakan Komunikasi sosial dengan komponen masyarakat di Nusa Tenggara Barat, yang berlangsung di Aula Korem 162/WB, (29/08).
Hadir pada kegiatan ini Danrem 162/WB Brigjen TNI Sudarwo Aris Nurcahyo S.Sos. M.M., serta segenap Kasirem 162/WB.
Sementara komponen masyarakat yang hadir adalah perwakilan MUI NTB, Dekenat NTB, GPIB NTB, PGI NTB, PHDI NTB , Mattakin NTB, Permabudhi NTB, MAS Lombok, Walubi NTB, PP NTB, KNPI NTB Esport NTB, Senkom NTB, IMI NTB, serta segenap media elektronik, online dan cetak.
Dalam sambutannya Danrem 162/WB Brigjen TNI Sudarwo Aris Nurcahyo S.Sos. M.M., menyampaikan kegiatan ini merupakan silaturahmi untuk membangun dan meningkatkan sinergitas dengan segenap komponen masyarakat Nusa Tenggara Barat.
Sebagai makhluk sosial, lanjutnya, kita harus menjalin hubungan yang baik antar sesama, komunikasi yang baik harus terbangun untuk mencapai kerukunan di tengah masyarakat baik antar sesama agama maupun antar beda agama.
Baca juga:
WBP Gotong Royong Antisipasi Abrasi
|
Komunikasi yang baik sangat dibutuhkan dalam bersosialisasi ditengah masyarakat sehingga akan terbentuk tatanan berbangsa dan bernegara.
"Menjadi makhluk sosial maka perlu memelihara hubungan melalui komunikasi yang terbangun baik antara siapun dan agama apapun, "tegas Danrem.
Oleh karenanya, lanjut Danrem, kami berharap melalui kegiatan silaturahmi ini mampu melahirkan sinergitas yang sehat antar segenap komponen masyarakat melalui kita semua yang hadir disini sebagai tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Ia menjelaskan untuk menunjang tugas pokok TNI sehingga upaya semacam ini (membangun sinergitas) sangat kita perlukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di masyarakat. Untuk itu butuh keselarasan dari seluruh kelompok masyarakat agar dapat mencegah dan meminimalisir terjadinya hal-hal yang akan mengganggu stabilitas masyarakat.
Diakhir sambutannya Danrem 162/WB sangat berharap sumbangsih dari tokoh masyarakat baik dalam bentuk kritik, saran dan usul agar tercipta kondisi berbangsa dan bernegara sesuai harapan, sehingga dapat mendukung program pemerintah yang telah dicanangkan demi kesejahteraan masyarakat, khususnya daerah NTB.
"TNI berkomitmen akan memberikan yang terbaik untuk masyarakat, karena TNI lahir dari Masyarakat dan Untuk masyarakat, "tutupnya.
Sementara itu Ketua Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) NTB Pendeta Yance Tohapa mengatakan bahwa menciptakan Kondusifitas ditengah masyarakat salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah seperti kegiatan ini.
Sesuai motto kita pada Kemerdekaan RI ke 77 "Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih kuat ", maka perlu dibentuk dan dibangun kebersamaan yang kuat untuk dapat mencapai motto tersebut.
"Kami berharap kegiatan ini mampu menjadi perekat antar sesama untuk semakin mempererat tali persaudaraan sebagai dasar dalam mempertahankan dan memelihara persatuan dan kesatuan kita, "jelasnya.
Menurut Ketua PGI NTB ini ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kerukunan ditengah masyarakat paling bawah, diantaranya politik, ekonomi atau sesuai perkembangan saat ini yaitu pola Komunikasi.
Inilah yang menjadi tantangan kita paling besar agar bagaimana perbedaan pilihan politik, kesenjangan ekonomi dan komunikasi tanpa batas melalui online ini dapat kita tekan secara bersama-sama agar apa yang menjadi motto pada kemerdekaan kita kali ini dapat segera diwujudkan.
Maka dari itu lanjut Yance, sebagai komponen masyarakat, melalui kegiatan ini mari kepada kita semua yang hadir disini untuk bergandengan tangan secara bersama pemerintah TNI dan Polri.
"Semoga kegiatan ini dapat mengukuhkan semua elemen masyarakat untuk bersatu bergandengan tangan untuk menjaga dan merawat daerah, bangsa dan negara kita untuk dapat maju dan berkembang, "pungkasnya.(Adb)